Pakan
Buatan
Selamat pagi teman-teman. Kali ini saya akan membahas tentang pakan ikan. Ada dua jenis pakan ikan yaitu pakan alami dan pakan buatan. Kali ini saya akan membahas pakan buatan. Selamat menyimak...
Bentuk
pakan buatan ditentukan oleh kebiasaan makan ikan.
a) Larutan, digunakan
sebagai pakan burayak ikan dan udang (berumur 2-30 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu : (1) Emulsi, bahan
yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; (2) Suspensi, bahan yang terlarut
tidak menyatu dengan air pelarutnya.
b) Tepung halus, digunakan sebagai pakan benih
(berumur 20-40 hari). Tepung halus
diperoleh dari remah yang dihancurkan.
c) Tepung kasar, digunakan sebagai pakan benih
gelondongan (berumur 40-80 hari).
Tepung kasar juga diperoleh dari remah yang dihancurkan.
d) Remah, digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur
80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran
kasar.
e) Pellet, digunakan sebagai pakan ikan
dewasa yang sudah mempunyai berat >
60-75 gram dan berumur > 120 hari.
f) Waver, berasal dari emulsi yang dihamparkan di atas alas
aluminium atau seng dan dikeringkan, kemudian diremas-remas.
Vitamin
dan Mineral
1. Cara memperoleh: dari
toko penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk
premiks (premix).
2. Premix tersebut
mengandung vitamin, mineral, dan asam-asam amino tertentu.
3. Contoh-contoh merek
dagang:
- Top mix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), 2 asam
amino essensial (metionin dan lisin) dan 6 mineral (Mn, Fe, J, Zn, Co
dan Cu), serta antioksidan (BHT)
- Rhodiamix: mengandung 12 macam vitamin
(A, D, E, K, B kompleks),
asam amino essensia metionin, dan 8 mineral (Mg, Fe, Mo, Ca,
J, Zn, Co dan Cu), serta antioksidan.
- Mineral B12: mengandung tepung tulang,
CaCO3, FeSO4, MnSO4, KI, CuSO4, dan ZnCO3, serta
vitamin B12 (sianokobalamin). Merek
lain: Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B.
Penggunaannya
:
4. Untuk ikan 1-2% dan untuk udang
10-15%.
Garam
Dapur (NaCl)
Fungsi: sebagai bahan
pelezat (gurih), mencegah terjadinya proses pencucian zat-zat lain yang
terdapat dalam ramuan makanan ikan. Penggunaannya cukup 2%.
Bahan Perekat
Contoh bahan perekat:
agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu, dll. Yang paling baik
adalah tepung kanji dan tapioka. Penggunaannya
cukup 10%.
Pembuatan Pakan Buatan
Dalam menyusun ramuan untuk
pakan buatan harus memperhatikan kadar zat-zat dari
masing-masing bahan baku dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Bentuk Larutan Emulsi
1.
Sebutir telur itik direbus sampai masak, kemudian diambil kuningnya dan dilarutkan
dalam 200 ml air.
2. Sambil
diaduk, tambahkan 40 g tepung kedele halus, 5 g sagu, dan akhirnya
1 g vitamin.
3.
Panaskan larutan sambil tetap diaduk, sampai diperoleh cairan kental seperti
lem yang encer. Larutan siap digunakan setelah dingin.
4. Masa
simpan larutan 10 jam dan digunakan untuk makanan burayak ikan yang
berumur 3-20 hari.
Bentuk Larutan Suspensi
1. 20 g
kedele direbus sampai masak, agar zat penghambat tumbuhnya hilang,
dihaluskan dan diberi air sedikit demi sedikit, kemudian disaring dengan
kain mori halus. Telur itik diberi perlakukan serupa dan yang digunakan
hanya bagian yang kuning.
2.
Larutan sari kedele dan larutan sari kuning telur dicampur dan diaduk merata.
3.
Digunakan untuk makanan burayak.
c) Bentuk Roti Kukus
1. Telur
itik dikopyok sampai lumat dan berbuih. Secara berangsur-angsur ditambahkan
tepung ikan, tepung terigu, dan tepung susu, sampil terus diaduk dan diberi air
sedikit demi sedikit.
2. Adonan
dikukus sampai masak selama 30 menit. Roti yang sudah masak didinginkan
dengan kipas angin.
3.
Vitamin B dan C dihaluskan, ditambah tetrasiklin yang telah dibuang kapsulnya
dan beberapa tetes vitamin A+D-pleks dan Kalsidol.
4. Roti
kukus yang telah dingin, dibentuk menjadi gumpalan kecil-kecil, kemudian
dioleskan pada campuran vitamin dan antibiotik, sambil diremas-remas
sampai campuran merata. Roti dapat disimpan dalam lemari es
selama 3 hari.
5.
Sebelum digunakan sebaiknya dibuat suspensi, yaitu dengan melarutkannya
dalam air melalui kain saringan halus yang ukurannya disesuaikan
dengan ukuran burayak yang akan diberi makan.
Bentuk Pellet
1. Bahan
untuk membuat pelet ada 2 macam, yaitu berupa: tepung kering dan
gumpalan (pasta).
2. Bahan
perekat dapat dicampur langsung dengan bahan lainnya saat masih
kering, atau disendirikan. Bila disendirikan, bahan tersebut diseduh dulu
dengan air mendidih sampai mengental seperti lem encer. Setelah itu bahan
perekat dicampur dengan bahan-bahan lainnya.
3.
Pencampuran bahan dimulai dengan bahan yang jumlahnya sedikit dan diakhiri
dengan bahan yang jumlahnya paling banyak. Bahan yang berupa pasta dicampurkan
paling akhir. Bahan perekat yang dibuat adonan tersendiri,
dicampurkan paling akhir. Adonan yang masih kurang basah dapat
ditambah air sedikit demi sedikit.
4.
Apabila bahan perekat dicampur langsung dengan bahan-bahan lainnya, maka
pembuatan adonan dilakukan dengan air panas sebanyak ± 1/4berat bahan
baku. Pengadukan dilakukan di atas api kecil, agar air tidak cepat
dingin.
5.
Pengadukan adonan dilakukan sampai terjadi perubahan warna.
6. Adonan
didinginkan di atas tampir. Apabila menggunakan ragi, maka pencampurannya
dilakukan setelah adonan dingin.
7. Bahan
baku yang telah dingin dicetak dengan penggiling daging dan akan diperoleh
bentuk batangan-batangan. Batangan basah tersebut dipotongpotong sepanjang
3 cm.
8. Pelet
basah yang telah dipotong-potong dijemur sampai kadar airnya 10- 20%.
Pengeringan dihentikan apabila pelet kering, keras dan mudah patah.
Bentuk Remah dan Tepung
1.
Keduanya berasal dari pellet yang sudah kering. Pellet digiling lagi dengan penggiling
kopi. Besar kecilnya ukuran butiran tergantung kendor kencangnya setelan
gigi-gigi penggilas alat penggiling.
2. Tepung
kasar dan halus dipisahkan dengan ayakan.
- Untuk
benih berumur 20-40 hari, mata saringnya 40-75 sampai 75-105 mikron.
- Untuk
benih berumur 40-80 hari, mata saringnya > 105 mikron.
Bentuk
Lembaran
1. Kuning
telur ayam dikopyok sampai lumat, sambil berangsur-angsur ditambah
air 100 ml, kemudian ditambah 20 gram tepung terigu.
2. Adonan
dipanaskan sambil terus diaduk sampai adonan mengental menjadi
emulsi larutan emulsi yang masih panas dan encer, dioleskan tipis-tipis
di atas lempeng aluminium, kemudian dipanggang sampai
mengering dan akan mengelupas sendiri.
3.
Lapisan yang telah mengelupas, dikumpulkan. Dalam keadaan demikian mudah pecah-pecah menjadi kepingan-kepingan.
Sekian pembahasan tentang pakan ikan dari saya, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi pada artikel berikutnya.